Kamis, 18 Juli 2024

Pesan Emak

Ibuku selalu berpesan kepadaku :
Nak, tertawalah riang di hadapan ayahmu manakala beliau pulang ke rumah,
Karena dunia luar itu begitu kejamnya sehingga dapat membahayakan ayahmu...
Tahukah kau nak, apa beda ibu dengan ayah?
Ibu membawamu (mengandungmu) di dalam rahim selama 9 bulan, namun ayahmu membawamu seumur hidupnya, tanpa kau sadari...
Ibu berupaya kuat agar kau tak merasa lapar, namun ayahmu lah yang mengajarimu agar kau tak kelaparan lagi, tanpa kau fahami...
Ibu menggendongmu (dengan memelukmu) di dada, namun ayahmu menggendongmu di punggungnya, tanpa kau perhatikan...
Cinta ibu ini sudah kau kenali mulai dari semenjak kau lahir, namun cinta ayahmu 'kan kau ketahui setelah kau menjadi seorang ayah... Karena itu bersabarlah dengan baik...
Ibu, memang tak ternilai harganya,  sementara ayahmu, takkan bisa dikembalikan oleh waktu...

Selasa, 16 Juli 2024

MPLS HARI KE - 1 SMA NEGERI 1 KEDONDONG

 

JADWAL MPLS 2024

SENIN 15 JULI 2024

 

NO

WAKTU

KEGIATAN

PENGISI

1

07.30 - 08.00

Persiapan upacara

OSIS

2

08.00 - 08.30

Upacara  pembukaan

Segenap Panitia + Osis

3

08.30 - 09.30

Perkenalan dengan semua Guru dan staf di sekolah

Segenap  Panitia + OSIS

 

09.30  - 10.00

istirahat

 

4

10.00 - 11.30

Materi 1 Pendidikan karakter:  Sopan, Religius dan Pancasila

Pemateri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

5

11.30 - 12.00

Pengkondisian Peserta, menyiapkan tugas2 karya (penampilan seni, yel2 dll)

OSIS

6

12.00 - 12.30

Ishoma

Arahkan sholat di masjid

7

12.30 - 13.00

Touring Ke seluruh lingkungan Sekolah

Panitia dan OSIS

7

13.00 - 13.30

Apel Akhir

 

 

SELASA, 16 JULI 2024

NO

WAKTU

KEGIATAN

PENGISI

1

07.30 - 08.00

Pengkondisian Peserta dan pengecekan tugas dan kelengkapan

Segenap Panitia dan OSIS

2

08.00 - 09.30

Materi bersama dari kepolisian: Bully, Narkoba, tertib lalin

Kepolisian

3

09.00 - 09.30

ISTIRAHAT

 

 

09.30 - 11.00

Materi 2 Tata tertib sekolah, Seragam, dll.

Pemateri  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

4

11.00 - 12.00

Persiapan karya dll

Pendamping OSIS

5

12.00 - 12.30

Ishoma

Diarahkan sholat di masjid

4

12.30 - 13.30

Materi 3 – perkenalan ekskul  dan penampilan di lapangan

OSIS

5

13.30 - 14.00

Apel akhir

 

 

RABU, 17 JULI 2024

NO

WAKTU

KEGIATAN

PENGISI

1

07.30 – 08.00

Persiapan

OSIS

2

08.00 – 10.00

Materi Baris Berbaris

PASKIBRAKA

3

10.00 – 10.30

Istirahat

 

4

10.30 – 11.30

Materi 3 Motivasi Belajar, cara belajar efektif, dan meraih mimpi utk masa depan, mengarahkan untuk kuliah.

Pemateri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

5

11.30 - 12.00

Persiapan tampil karya seni dll

Pendamping OSIS

6

12.00 - 12.30

Ishoma

Diarahkan ke masjid

7

12.30 - 13.30

Penampilan Seni siswa

Panitia dan Pendamping OSIS

Aksioma1 terkait “pilihan” (Glasser, 1998)

 


Untuk membantu mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan “diri kita yang merdeka”

1. Satu-satunya orang yang perilakunya dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri. 

2. Yang bisa kita berikan kepada orang lain hanyalah informasi. 

3. Semua masalah psikologis yang bertahan lama adalah masalah relasi (hubungan). 

4. Masalah relasi selalu menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. 

5. Apa yang terjadi di masa lalu berkaitan dengan keadaan kita sekarang ini, tetapi kita hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar kita saat ini dan berencana untuk terus mengejar pemenuhannya di masa depan. 

6. Kita hanya dapat memenuhi kebutuhan kita dengan cara memuaskan gambaran yang kita anggap sebagai realitas di benak kita sendiri (disebut juga sebagai: Dunia Berkualitas). Setiap manusia memiliki gambaran realitas yang berbeda dalam memandang dunia mereka, biasanya gambaran itu lahir dari pengalaman hidup mereka dan biasanya terkait: (1) orang-orang yang paling kita inginkan ada bersama kita, (2) hal-hal yang paling ingin kita miliki atau alami, dan (3) gagasan atau sistem keyakinan yang kemudian mengatur sebagian besar respon perilaku kita. 

7. Yang kita lakukan hanyalah berperilaku. 

8. Setiap perilaku terdiri dari empat komponen: (1) tindakan, (2) pemikiran, (3) perasaan, dan (4) fisiologis. 

9. Setiap perilaku adalah buah dari pilihan. Kita memiliki kontrol langsung atas komponen tindakan dan pemikiran. Kita dapat mengontrol komponen perasaan dan fisiologis secara tidak langsung lewat cara kita memilih komponen tindakan dan pemikiran tadi. 

10. Karena setiap perilaku ada dalam kendali kita sendiri, maka kita perlu fokus pada apa yang dapat dilakukan (fokus pada kata-kerja) untuk mengambil kendali atas perilaku dalam suatu keadaan bukan berperilaku sebagai korban dari suatu keadaan. 


Keterangan: aksioma1 = menurut KBBI, adalah “pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian”

Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih (Pemikiran Ki Hadjar Dewantara)

 Ki Hadjar Dewantara pernah mengingatkan pada kita tentang konsep manusia merdeka, yaitu: mereka tidak terperintah, mereka dapat menegakkan dirinya, tertib mengatur perikehidupannya, sekaligus tertib mengatur perhubungan mereka dengan kemerdekaan orang lain. Dengan begitu, pendidikan seyogyanya adalah upaya sadar untuk menumbuhkan manusia-manusia yang merdeka. Dalam pernyataannya yang lain, Ki Hadjar Dewantara (Dasar-dasar Pendidikan, 1936), menyampaikan bahwa: “Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat.” Gambar 9. Interpretasi atas maksud pendidikan Ki H


Jika kita maknai sedikit mendalam pernyataan tersebut, maka pendidikan harus mampu menuntun anak untuk memilih jalan kodrat yang menguatkan mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat. Kita kemudian dapat juga melihat bahwa “sebagai manusia”, kita perlu memperhatikan hubungan kita dengan Tuhan, diri kita sendiri, sesama, dan semesta. Sebagai manusia ber-Tuhan, sebagai makhluk dengan otak paling canggih, kita harus menyadari peran penting kita dalam harmonisasi antara individu manusia dengan manusia lain, makhluk lain, dan ibu bumi. Semakin harmonis hubungan kita, maka makin besar kesempatan kita mencapai keselamatan dan kebahagiaan. 

Kita juga dapat melihat bahwa “sebagai anggota masyarakat”, kita adalah bagian dari berbagai lingkungan sekaligus. Kita adalah anggota dari suatu keluarga, kita juga anggota dari masyarakat di lingkungan rumah tinggal, kita juga anggota masyarakat di kelas-sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, kita juga anggota masyarakat lokal (kabupaten/kota/provinsi), kita pun adalah anggota masyarakat di tingkat nasional, regional, dan global. Ketika kita paham bahwa sebagai individu kita adalah anggota masyarakat yang lebih luas, maka kita juga harus paham bahwa secara individu, kita berkontribusi, serta membawa potensi diri kita (baik potensi kebaikan maupun keburukan) ke dalam semua lingkungan tersebut. Dengan demikian, kita perlu secara sadar, sepenuh hati dan pikiran, menjadi seseorang yang makin berdaya dalam memilih sehingga semakin bijaksana dalam menjalani kemerdekaan kita itu. William Glasser (1998) pernah menyatakan dalam “teori pilihan”, bahwa perilaku seorang manusia adalah buah dari pilihan yang dibuat oleh manusia itu sendiri (baca Bacaan 1. Aksioma terkait pilihan). Setiap hari, manusia selalu berada dalam situasi untuk memilih. Apakah harus bangun pagi atau tidur lagi, apakah harus bereaksi keras atas berita yang menyinggung perasaan walaupun belum pasti kebenarannya atau mengecek dahulu kebenarannya dahulu, dan lain sebagainya. Untuk itu, kita perlu terus berlatih untuk:

(1) fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu; (2) menghindari 7-kebiasaan buruk yang secara eksternal “mengganggu” relasi dengan orang lain: mengkritik, menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam, menghukum, menyuap (memberi reward) untuk mengendalikan orang lain; (3) menjalankan 7-kebiasaan mempedulikan orang lain: mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati, dan menegosiasikan perbedaan; (4) menghindari membuat dalih dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi; (5) bersabar. [sumber: Glasser, 2011] 


Selasa, 09 Juli 2024

Renungan Diri

SEBUAH RENUNGAN

Saya suka Dengan Tulisan ini, semoga Kalian juga suka πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–

Sebuah BOTOL🍢
~Kalau diisi air mineral, harganya 3 ribuan...
~Kalau diisi jus buah, hargan ya 10 ribuan...
~Kalau diisi Madu, harganya ratusan ribu...
~Kalau diisi minyak wangi harganya bisa jutaan!.
~Kalau diisi air comberan, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena tidak ada harganya...

Sama-sama dikemas dalam BOTOL tetapi berbeda nilainya, sebab "isi" yang ada di dalamnya berbeda...

Begitu juga dgn kita; semua sama... semua manusia...

Yang membedakannya adalah; KARAKTER yg ada didalam diri kita.

Ilmu dan pemahaman yg benar akan membangun karakter yg benar. 

"Sukses tidak diukur dari posisi yg kita capai, tapi dari kesulitan'2 yg berhasil kita atasi ketika berusaha meraih sukses"

Bila kita mengisi hati, dgn penyesalan masa lalu & kekhawatiran akan masa depan, hampir pasti kita tidak akan memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Hujan & badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup, namun...

"Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon hujan berhenti, tetapi cukup berdoa agar Payung kita bertambah kuat"

Ingat! Umur itu seperti es batu.
dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair... digunakan atau tidak digunakan umur kita tetap akan berkurang dari "jatah" yg telah ditetapkan.

1. Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
          Waktu, Ucapan dan Kesempatan    
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya... 

2. Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
          Amarah, Keangkuhan dan Dendam
Hindarilah ia selalu...

3. Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
          Harapan, Keikhlasan dan Kejujuran     
Peliharalah ketiganya...

4. Ada 3 hal yang paling berharga :  
        Kasih Sayang, Cinta dan Kebaikan        
Pupuklah itu semua... 

5. Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
          Kekayaan, Kejayaan dan Mimpi

"Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yg kita mampu lakukan."

Rabu, 03 Juli 2024

Pembelajaran Sesuai Dengan Tingkat Kesiapan dan Pemahaman

 

Pembelajaran Sesuai dengan Tingkat Kesiapan dan Pemahaman Peserta Didik



Pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level) adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada kesiapan belajar dan pemahaman peserta didik, bukan hanya pada tingkatan kelas.

Apa tujuan pendekatan pembelajaran ini?

1.     Sebagai pemenuhan hak peserta didik mendapatkan pembelajaran yang dapat memunculkan dan menguatkan potensinya sesuai tujuan filosofi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara.

2.     Memberikan waktu yang cukup untuk penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan penumbuhan kompetensi peserta didik sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang berlaku.

3.     Menghadirkan pembelajaran yang lebih efektif, menyenangkan, dan bermakna.

Bagaimana penerapannya?

1.     Dengan Asesmen Awal Pembelajaran dan penyesuaian Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran diawali dengan pemetaan kemampuan prasyarat agar dapat merencanakan tindak lanjut yang tepat, termasuk melakukan penyesuaian Tujuan Pembelajaran. Kemajuan hasil belajar selanjutnya dilakukan secara berkelanjutan. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.

2.     Dengan pembelajaran berdiferensiasi
Peserta didik dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pembelajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan peserta didik.

Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada pendekatan teaching at the right level

Asesmen Awal Pembelajaran

Asesmen di awal pembelajaran bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Pendidik melakukan asesmen untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang telah dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik.

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Pendidik menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana penilaian dalam bentuk asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan selama pembelajaran berlangsung, serta asesmen sumatif.

Pembelajaran

Memfasilitasi proses pembelajaran guna memastikan pencapaian dan peningkatan kompetensi peserta didik dengan memanfaatkan berbagai bentuk model penilaian atau asesmen.

Asesmen Sumatif

Melaksanakan asesmen di akhir untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.

Dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian tanggung jawab antara pusat, daerah, dan satuan pendidikan.

Tanggung Jawab Pusat

  1. Menyediakan Panduan implementasi Kurikulum Merdeka
  2. Menyediakan buku teks utama
  3. Menyediakan perangkat ajar selain buku teks utama yang dapat langsung digunakan, dimodifikasi, atau dijadikan referensi
  4. Menyediakan sumber belajar dan pelatihan untuk pendidik dan tenaga kependidikan
  5. Melakukan advokasi dan pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka
  6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala

Tanggung Jawab Daerah

  1. Menyusun dan menetapkan muatan lokal
  2. Memfasilitasi pengembangan perangkat ajar muatan lokal
  3. Menetapkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik muatan lokal
  4. Melaksanakan fasilitasi dan pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka ke Satuan Pendidikan
  5. Memfasilitasi Pendidik dan kepala Satuan Pendidikan dalam mempelajari dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  6. Memfasilitasi Pendidik dan kepala Satuan Pendidikan dalam mengaktifkan komunitas belajar pada Satuan Pendidikan dan antarsatuan pendidikan

Tanggung Jawab Satuan Pendidikan

  1. Mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan Pendidikan berdasarkan kerangka dasar Kurikulum dan struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Kementerian
  2. Menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi Peserta Didik berkebutuhan khusus bagi sekolah yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus
  3. Melakukan refleksi, evaluasi dan perbaikan implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  4. Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar pada Satuan Pendidikan dan/atau antar Satuan Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan keagamaan (RA/MI/MTs/MA) dilaksanakan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.  

Struktur Kurikulum Merdeka memuat intrakurikuler dan kokurikuler. Selain Intrakurikuler dan Kokurikuler, struktur Kurikulum dapat memuat Ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan.

Intrakurikuler memuat kompetensi, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Kompetensi dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran.

Berikut ini adalah kesimpulan perubahan struktur kurikulum spesifik untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan:

1.     PAUD
Penguatan pembelajaran melalui kegiatan bermain dan penguatan dasar-dasar literasi terutama untuk membangun minat dan kegemaran membaca.

2.     SD
Penguatan fondasi literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir secara inkuiri dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial menjadi satu mata pelajaran, disebut IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Bahasa Inggris semakin dianjurkan untuk mulai diajarkan di jenjang SD.

3.     SMP
Penguatan kompetensi teknologi digital termasuk kemampuan berpikir sistem dan komputasional melalui mata pelajaran Informatika yang diwajibkan. • SMA: peminatan tidak berupa program yang tersekat-sekat atau sistem jalur (tracking system) melainkan pemilihan mata pelajaran mulai kelas XI.

4.     SMK
Struktur kurikulum yang lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Praktek kerja lapangan menjadi mata pelajaran wajib minimal 1 semester. Siswa dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.

5.     SLB
Penguatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa untuk menguatkan kecakapan hidup dan kemandirian.

6.     PKBM
Satuan unit pembelajaran menggunakan sistem satuan kredit kompetensi (SKK). Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri mata pelajaran kelompok umum dan kelompok pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.

PAUD/RA/KB/TPASD/MISMP/MTsSMA/MASMK/MA KejuruanTLKBSDLBSMPLBSMALBKesetaraan

Struktur Kurikulum pada pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/kelompok bermain/taman penitipan anak/bentuk lain yang sederajat), terdiri atas:

1. Intrakurikuler

Intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan fondasi sebagaimana tertuang dalam Capaian Pembelajaran Fase fondasi. Capaian Pembelajaran Fase fondasi terdiri atas elemen:

  1. nilai agama dan budi pekerti;
  2. jati diri; dan
  3. dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni.

Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas bermain yang memberikan ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak, yakni proses pembelajaran yang melibatkan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. Kegiatan dapat menggunakan sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi, buku bacaan anak, atau bentuk lainnya.

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/kelompok bermain/taman penitipan anak/bentuk lain yang sederajat). Projek penguatan profil pelajar Pancasila dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan 6 (enam) dimensi profil pelajar Pancasila pada Fase fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam 1 (satu) tahun ajaran dilaksanakan 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) projek dengan tema berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/kelompok bermain/taman penitipan anak/bentuk lain yang sederajat). 

3. Alokasi Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/kelompok bermain/taman penitipan anak/bentuk lain yang sederajat) untuk anak usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) tahun paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/kelompok bermain/taman penitipan anak/bentuk lain yang sederajat) untuk anak usia 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) tahun paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.