Minggu, 22 Agustus 2021

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK


Dalam meningkatkan motivasi belajar anak masih sering salah dipahami. Istilah motivasi masih sering dikaitkan dengan memberikan nasihat atau memberikan kata-kata penyemangat. Apalagi ketika meningkatkan motivasi diaplikasikan dengan cara sebatas memberikan hukuman atau memberikan hadiah tentu saja hal tersebut salah besar. 

Memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki cakupan yang luas. Namun pada dasarnya peningkatan motivasi belajar pada anak dapat bersumber dari dua hal. Yang pertama adalah unsur instrinsik dan yang kedua adalah motivasi yang tumbuh dari unsur ekstrinsik. 

Unsur intrinsik berarti motivasi belajar pada diri anak muncul dari dalam diri anak sendiri. Artinya, motivasi tersebut muncul dari kesadaran anak sendiri tentang pentingnya belajar. Namun sayangnya, motivasi jenis ini masih jarang terjadi dalam diri anak. Sehingga terkadang membutuhkan bantuan unsur ekstrinsik. 

Unsur ekstrinsik berarti motivasi belajar pada anak tersebut datang dari luar diri anak. Misalnya, orang tua memberikan dukungan belajar kepada anak. Sehingga anak tersebut lebih semangat dalam proses belajar. 

Meningkatkan motivasi pada anak memang tidak mudah. Pasalnya, dari sisi kejiwaan anak-anak sendiri relatif belum stabil. Mereka cenderung akan melakukan hal-hal yang mereka suka meskipun apa yang dilakukan tersebut tidak bagus untuk masa depannya.

Nah, untuk itu apabila kita ingin meningkatkan motivasi belajar dalam diri anak perlu melakukan cara-cara yang efektif berikut ini:

1. Memberikan Kebebasan Belajar

Secara tidak sadar, guru atau orang tua seringkali memberikan pengekangan terhadap kebebasan anak dalam belajar. Di sekolah, anak sudah harus mengikuti metode belajar yang ditentukan oleh guru. Seringkali ketika sudah sampai rumah, anak juga dikekang dengan tuntutan belajar oleh orang tua. 


Sebenarnya tidak ada salahnya memberikan kebebasan pada anak dalam belajar. Kebebasan di sini berarti memberikan kepercayaan atau memberikan kendali pada anak dalam belajar. 

Jika di rumah anak memiliki PR dari sekolah, misalnya, orang tua tidak perlu memaksa anak untuk segera mengerjakannya atau menentukan jam belajar. Sebaliknya, berikan mereka kebebasan memilih waktu belajar sendiri dengan tetap mengingatkan bahwa anak memiliki tugas-tugas belajar yang harus dikerjakan. 

2. Mengenalkan Ragam Gaya Belajar

Setiap anak memiliki gaya belajar yang beragam. Jadi orang tua perlu mengenalkan cara belajar yang beragam tersebut. 


Ada anak yang lebih suka belajar melalui visual dengan cara melihat gambar, video, foto. Ada juga anak yang lebih suka belajar dengan gaya aural yang berkaitan dengan suara seperti musik, rekaman, lagu, dan lain sebagainya. 

Di samping itu ada anak yang lebih suka belajar menggunakan cara verbal dengan cara menulis, membaca buku, dan lain sebagainya. Dan ada juga anak yang cenderung lebih suka dengan gaya kinestetik yang berkaitan dengan gerak tubuh. 

Jadi untuk meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua perlu mengenalkan gaya-gaya belajar semacam itu. 

3. Mengetahui Bakat Anak

Meningkatkan motivasi belajar pada anak yang paling efektif adalah mengikuti bakat pada diri anak. Sehingga anak tersebut akan merasa senang ketika belajar. 


Untuk menerapkannya, orang tua atau seorang guru harus paham terkait bakat yang terpendam pada diri anak. Untuk itu perlu dilakukan pemetaan bakat pada anak dan melakukan asesmen. Sehingga orang tua atau guru mengetahui bakat yang dominan pada  anak tersebut. 

2 komentar: