Sering aku mendengar berita musibah..
Tapi entah kenapa kali ini begitu menyayat. Kuikuti setiap berita, perkembangan tentang keselamatan kalian, tapi semakin hari semakin tipis harapan..
Dan akhirnya musnah. Kepingan2 badan kapal yang ditemukan menunjukkan bukti bahwa kapal kalian pecah. Tekanan dalamnya laut membuat sekuat apapun baja, akan remuk seperti kaleng minuman yang diremas. Dinding itu pasti terkoyak..
Setiap hari aku membayangkan betapa kosongnya situasi yang kalian hadapi. Kalian pasti ketakutan luar biasa. Gelap. Panas. Pengap. Kurangnya oksigen. Teman disamping pingsan kehabisan udara..
Ditambah suara mengerikan dinding kapal yang berdentam seperti dipalu oleh godam raksasa. Sekuat2nya mental, itulah saat yang menyiutkan nyali seorang manusia.
Pada situasi kritis itu, kalian pasti membayangkan orang rumah. Kerinduan yang amat sangat pada seruan anak kecil yang tersenyum menyambut di pintu rumah. "Papa pulang.." dan itu saja sudah membuat bahagia.
"Papa gak bisa pulang, nak.. Maafkan papa gak bisa menemani kamu sampai besar.." begitu pasti hatimu teriris. Dan sesudah semua kerinduan itu, pasrahpun memenuhi dada. "Tuhan, aku berserah.." Aku membayangkan airmata dimata kalian mengalir deras.
Ah, kalian tidak pergi. Tidak. Kalian hanya menyelam lebih dalam lagi. Ke alam yang lebih kekal. Dimana karpet merah dibentangkan, dengan tepukan gemuruh menyambut kalian, "Selamat datang, para syuhada. Nikmatnya surga sudah kami sediakan.."
Selamat jalan, pelautku..
Iri hatiku padamu. Indahnya akhir hidupmu. Semoga kelak akhir hidupku seindah itu.
#fray for nanggala-402
Tidak ada komentar:
Posting Komentar