Sabtu, 28 November 2020

Muhasabah Diri - Si MISKIN

Disaat kita mati :
๐Ÿ‘‰Yang menggotong jenajah ke pemakaman kebanyakan si miskin, sedangkan si kaya hanya mengiringi dari belakang menggunakan kendaraannya.sebap tidak kuat berjalan terlalu jauh dengan beban dipundak, apalagi disaat cuaca panas.
๐Ÿ‘‰Yang menggali liang lahat biasanya si miskin, si kaya hanya menemani.sebap si kaya pinggangnya tidak kuat bila mencangkul.
๐Ÿ‘‰Disaat tahlil kirim doa hingga hari ke 7 biasanya si miskin rutin tiap malam, sedangkan si kaya sibuk dengan bisnisnya.

Maka dari itu, Jangan pandang sebelah mata si miskin,sama ratakan derajatnya dengan si kaya  di dalam pergaulan sehari-hari.
ingatlah disaat kita mati, si miskin lebih berperan dari pada si kaya.


Menapaki Menara Siger Labuhan Bakauheni Lampung

Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger pada 30 April 2008, ia menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar. Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar KroasiaSri LankaJepangPalestinaAfghanistanSingapuraFilipina, keluarga Sultan Banten dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan seluruh kabupaten/kota.

Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.

Bagunan akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.

Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.

Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bias di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.

Sebagai masyarakat Lampung, tentu saja keberadaan menara Siger menjadi sangat layak dan mutlak di banggakan, menara Siger sangat berpotensi menjadi asset wisata kelas satu di wilayah lampung untuk menuju Visit Wilayah Lampung kedepan, kebudayaan lampung dan agar di kenal oleh tamu tamu dari manca Negara.

#NAP.COMh

ttps://youtu.be/QPKRcJCGqn4




Minggu, 22 November 2020

Muhasabah Hari Guru Nasional

*MEMBELI KERINGAT GURU*

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada gurunya,

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu?

Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.

Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".
"Berapa harga emas seberat itu? "
Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,

"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah,"

Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?"
Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?"

Guru menjawab : "Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "

Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"
"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? "
"Tentu tidak." Ujar murid.

"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya."

Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..."

Guru berkata : "Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini."

Untuk semua guru, Terima kasih atas segenap perjuanganmu semoga Tuhan melindungmu dan memberimu rejeki. ๐Ÿ™๐Ÿ™

Rabu, 18 November 2020

Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh di Sekolah Menengah Kejuruan

Pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan berbagai sumber belajar sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media yang mendukung secara konsepsi memiliki tujuan pendidikan yang baik. Namun sistem ini perlu desain dan teknik pembelajaran yang khusus agar dapat diterapkan. Evaluasi kebijakan ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan di SMK, khususnya di SMK PGRI 1 Kedondong. 

Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh bahwa pendidikan jarak jauh dinilai kurang tepat apabila diterapkan pada SMK. Hal ini dikarenakan pembelajaran berbasis kompetensi kejuruan memerlukan suatu pendekatan yang berbeda dalam hal perencanaan, perancangan, penyampaian pembelajaran kejuruan dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh.

Peserta didik juga membutuhkan layanan pembelajaran khusus untuk motivasi diri agar memulai dan mengembangkan persistensi dan keahlian-keahlian dalam tugas yang bersifat mandiri. Selain itu, terdapat kendala dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh. 

#NAP.COM

Kamis, 12 November 2020

5 Tips Kelihatan Macho Tanpa Harus Berewokan. Ganteng Nggak Melulu Soal Wajah

5 Tips Kelihatan Macho Tanpa Harus Berewokan. Ganteng Nggak Melulu Soal Wajah

Banyak orang yang menilai seseorang dikatakan macho apabila memiliki wajah yang tampan. Dan mungkin yang lagi hits saat ini adalah kriteria macho seringkali diidentikkan dengan adanya berewok di wajah. Konon, berewok sering menjadi parameter yang "laki banget", karena semakin tinggi hormon testosteron maka semakin subur berewok yang tumbuh. Padahal banyak faktornya, nggak hanya soal hormon.Jadi, bagi kamu yang nggak bisa numbuhin berewok, nggak perlu takut jadi kurang laki. Karena cowok yang macho justru bisa dilihat dari kelima hal ini.
1. Gaya rambut yang oke
Nggak bisa dipungkiri, gaya rambut yang oke bisa bikin penampilan kamu jadi ganteng maksimal. Pastikan rambutmu rapi dengan gaya yang kamu banget. Nggak perlu maksa dari keriting jadi lurus, yang cepak jadi ingin gondrong. Cukup dengan gayamu sendiri tapi yang penting rapi dan terawat. Meskipun terlihat sepele, tapi rambut yang rapi bisa menjadi daya tarik tersendiri. Macho bukan berarti bebas dan berantakan. Minimal nggak lepek dan ketombean, deh!
2. Penampilan yang rapi dan wangi
Perhatikan selalu apapun yang kamu kenakan saat itu. Penampilan yang macho adalah cowok yang tampil rapi, bersih, dan wangi. Cukup 3 hal itu, kamu bisa kelihatan laki banget, guys! Pastikan kamu pakai baju yang masih wajar. Rapi bukan berarti nggak bisa santai. Maksudnya sih nggak sembarangan, nggak kotor, dan nggak bau pastinya. Justru dengan penampilan yang rapi, bersih, dan wangi kamu jadi bisa lebih pede, 'kan?

3. Sikap dan cara bicara yang laki banget
Kalau penampilanmu nggak ketolong, masih ada cara lain dalam menunjukkan sisi macho kamu. Cara ini terbilang gampang dan nggak butuh modal banyak. Kamu hanya perlu menunjukkan sikap yang sopan dan bersemangat. Dengan begitu kamu akan terlihat lebih kece. Apalagi kalau ditambah dengan cara bicara yang nggak sembarangan serta obrolan yang berkualitas. Nggak perlu banyak usaha untuk terlihat macho, kayak gini aja udah keren banget, kok!

4. Kulit yang bersih dan terawat
Punya kulit yang sehat bukan berarti harus putih. Justru kulit yang sehat adalah kulit yang nggak kering dan terawat. Jadi, jangan kira cowok nggak perlu merawat kulit. Cukup dengan cara yang simple dengan memakai body lotion dan pelembab wajah khusus coeok ketika akan keluar rumah. Jangan lupa juga untuk selalu cuci muka dan mandi yang bersih setelah beraktivitas. Kulit yang bersih dan sehat itu investasi jangka panjang, lho!


5. Tas kecil atau aksesoris untuk menambah percaya diri.
Tas pouch kecil bisa jadi aksesoris harianmu untuk menambah kepercayaan diri, selain itu dengan fungsi tas yang "Multifungsi" bisa cukup untuk dompet, atm, kunci kendaraan, hand sanitizer dll kamu juga gak bakal keliatan culun harus bawa tas gede kemana mana.


Selasa, 10 November 2020

Berbaik Sangkalah Pada Sesama

Suatu malam setelah maghrib, saya mengendarai mobil menuju rumah. 
Tiba-tiba rasa migrain nyeri menyerang 
kepala hingga aku menepikan mobilku.

Berhenti sejenak menunggu rasa nyeri berkurang, aku berusaha mengalihkan pikiran dengan melihat sekeliling. Tiba-tiba kaca mobilku diketuk seorang anak laki-laki kira-kira umur 12 tahun. “Pak.. Bapak mau parkir ? Saya bantuin untuk parkir mobilnya ya.” katanya.

“Belum sekarang, saya mau istirahat dulu,”
 jawabku.
“Kalau gitu apa Bapak punya uang 2000 ?”
 tanya anak itu.

Karena aku sedang tidak mau diganggu, aku buru-buru serahkan uang itu. Lalu aku mulai mengamati anak itu. Dia mendekati tukang gorengan lalu membeli beberapa gorengan. Kemudian gorengan itu dia berikan pada sesosok orang tua yang duduk di bawah tiang listrik. Ketika dia melewati samping mobilku, aku buka kaca dan memanggilnya.

“Eh.. dik sini, itu siapa ?” tanyaku.

“Gak tau pak, saya juga baru saja ketemu” jawabnya.

“Loh, tadi kamu minta uang ke saya untuk beli gorengan, kenapa diberikan ke bapak tua itu ?” tanyaku.

“Oh.. saya tadi duduk di situ, ngobrol sama bapak itu. Bapak itu katanya puasa. Tadi saya lihat buka puasanya cuma minum. Katanya uangnya habis. Hari ini saya nggak jualan koran. Tanggal merah pak. Jadi ga punya uang. Saya cuma ada uang 1000. Kalau beli gorengan cuma dapat 1 kasihan ga kenyang. Makanya saya minta bapak 2000. Biar dapat 3. Bapak mau parkir sekarang? Saya bantuin parkir ya pak. Bapak kan udah bayar. Kalau saya sebenernya bukan tukang parkir,” katanya tertawa sambil garuk-garuk pipinya.

Aku terdiam. Tadi aku pikir anak ini pengemis seperti anak-anak yang biasa mangkal di jalan. Ternyata aku salah besar.

“Terus uang kamu habis dong dik ?” tanyaku.

“Iya pak. Nggak apa-apa. Besok bisa jualan koran. Inshaa Allah ada rejekinya lagi.” jawabnya.

“Kalau gitu bapak ganti ya uangnya dik … Sekalian sisanya buat jajan.” kataku sambil menyerahkan lembaran uang Rp 20.000,-.

“Nggak usah pak, Jangan.. Ibu saya sebetulnya melarang saya minta-minta. Makanya saya tawarin bapak parkirin mobil. Soalnya tadi saya kasihan bapak tua itu aja. Cuma saya bener-bener nggak punya uang,” katanya lagi.

“Eh Dik.. Bapak minta maaf ya tadi salah sangka sama kamu. Kirain kamu tukang minta-minta” kataku merasa bersalah.
“Saya yang minta maaf pak. Saya jadi minta uang duluan sama bapak. Padahal saya belum kerja.” jawabnya.

“Sama-samalah. Ini ambil uangnya. Ini kamu nggak minta, bapak yang beri.” kataku.
“Nggak pak, Makasih. Bapak mau parkir sekarang?” tanyanya lagi.

“Nggak. Bapak nggak usah dibantu parkir,” kataku.
“Beneran pak ? Soalnya saya mau jemput adik saya ngaji dulu. Takut nangis kalau kelamaan telat jemputnya.” katanya.

“Udah, sana jemput aja adikmu.” kataku tersenyum.
“Makasih ya pak.” katanya setengah berlari meninggalkan saya yang termangu.

Aku menoleh ke tiang listrik, bapak tua itu sudah pergi. Aku lihat dari spion mobil, anak 
itu berjalan setengah berlari.

Diluar sana banyak orang tidak seberuntung kita, tapi mereka masih memikirkan sesama, masih berusaha bersedekah dan sangat yakin akan jaminan rezeki.

Terima kasih nak, kamu hari ini telah memberikan pelajaran akhlaq yang luar biasa untukku. Semoga hidupmu berlimpah berkah dan rezeki.

Aku starter mobil dan melaju pelan-pelan menuju rumah. Aku sediiih dan tanpa sadar meneteskan air mata, kerena belum bisa berbuat banyak untuk sesama.
~ Berbagi Tak Harus Menunggu Kaya..
~ Pelajaran berharga tak selalu dari orang 
    yang berilmu ❤☕๐Ÿ‘Œ

Copas~Faiz Depp

Jumat, 06 November 2020

KiSAH DAUN TALAS

Muhasabah Diri

Belajar dari Pohon Talas ini ๐Ÿฅบ๐Ÿฅบ๐Ÿฅบ
Dulu tak seorang pun menyimpannya di poliback Apalagi didalam pot,
Sekarang dia di cari,
Bahkan di hutan pun di datangi.. ?
Terpampang di rumah pun bahkan bisa di curi ?
Dia sekarang di tempatkan di tempat yg terbagus.
Bahkan dia menjajikan rupiah saat ini. 

NB : 
Kita tidak tahu.. !! 
Kapan Allah Mengangkat derajat kita.. ? 
Jika Allah sudah berkehendak.. !!! 
Derajat seorang pun akan Dia Tinggikan... 
Dan jika Allah juga berkehendak semua pun pasti bisa Dia musnahkan ๐Ÿ˜Š

Rabu, 04 November 2020

DOSA YANG DITANGGUNG LAKI-LAKI

DOSA YANG DITANGGUNG KAUM LAKI²

Lelaki bujang menanggung dosa sendiri apabila sudah baligh..sedangkan dosa anak gadis ditanggung pula oleh bapaknya..

Lelaki yang menikah menanggung dosa sendiri..dosa istri..dosa anak perempuan yang belum kawin dan dosa anak lelaki yang belum baligh...*

Hukum menjelaskan..anak lelaki bertanggung jawab pada ibunya..dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggung jawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang paling tua..manakala perempuan tidak...perempuan hanya perlu taat kepada suaminya...```

Istri yang berbuat baik mendapat pahala.. kalau berbuat tak baik dosanya ditanggung pula oleh suaminya...*

Suami wajib memberi nafkah pada istri..tapi istri tidak...
Walaupun begitu istri boleh membantu...Tak layak bagi suami bertanya pendapatan istri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan istri tanpa izin..

Diakhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung jawabkan terhadap 4 wanita ini Istrinya..Ibunya..Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya...

Banyak lagi yang harus ditanggung oleh lelaki, lebih-lebih lagi yang bergelar suami.. Kalau dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut 

Semuanya kuasa Allah..
Kita berserah kepada-Nya dan Semoga “perjalanan” kita ke “sana” akan diterangi dengan cahaya-Nya……Aamiin Aamiin Aamiin